"Ibuuu, besok Senin acara kita di hotel!" begitu saya berseru ke Ibu Mujiatun.
Saat itu kami masih berada di SMPN 2 Banjit untuk sosialisasi Portal Rumah Belajar (Way Kanan Rasa Bali di SMPN 2 Banjit). Ya, pada hari Senin-Selasa, 19-20 Oktober 2020. kami diberi kesempatan untuk berbagi di SDN 01 Sriwijaya, Blambangan Umpu. Ibu Mujiatun dan Bapak Wira sedikit terpana oleh perkataan saya. Kami punya perasaan tersanjung karena acara diadakan di hotel, sudah seperti narasumber profesional saja.
"Kita menginap tidak, Bu? Acara kita kan dua hari," Pak Wira setengah bercanda setengah berharap.
Tawa kami bertiga langsung meledak bersamaan. Sudah diberi hati minta jantung Pak Wira ini. Yang jelas kami sangat menunggu saat kami bisa tampil di hotel seperti narasumber sungguhan. Sudah merasa seperti suatu kebanggan besar. Apalagi saat itu rompi kami sudah lengkap, pasti akan menambah kepercayaan diri kami.
Hari yang dinantikan tiba. Akhirnya kami bisa merasakan suasana hotel, walaupun bukan hotel berbintang seperti di kota. Tetapi sudah menambah semangat kami untuk menempuh 30 km perjalanan pulang pergi dengan matic kesayangan kami masing-masing.
Flyer Sosialisasi di SDN 01 Sriwijaya |
Sesampainya di hotel, kami disambut oleh Bapak Ujang Rafani, Kepala SDN 01 Sriwijaya. Di tengah sejuknya AC hotel kami disambut dengan hangat. Begitu juga dengan para guru, mereka tersenyum dan menyambut kedatangan kami. Kelima belas guru yang hadir terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam acara ini. Mungkin juga mereka bersemangat karena bisa merasakan suasana hotel yang menyenangkan.
Acara dibuka oleh Bapak Ujang Rafani. Beliau hanya menyampaikan sedikit kata namun sangat bermakna. Beliau menyampaikan agar para guru membuka diri untuk mau terus mengembangkan kemampuannya sehingga bisa memberikan pembelajaran yang bermakna untuk anak didiknya.
Ibu Mujiatun tampil lagi sebagai pembuka sesi. Setelah beliau memberi pengenalan Portal Rumah Belajar dan pembaTIK, kami mengajak peserta untuk membuka Portal Rumah Belajar dan melihat fitur-fitur di dalamnya. Banyak sekali pertanyaan tentang pembaTIK. Sepertinya misi kami untuk mengajak guru-guru di SDN 01 Sriwijaya ini ikut pembaTIK akan berhasil. Luar biasa memang semangat mereka.
Saya melanjutkan dengan membagi pengalaman tentang inovasi pembelajaran yang saya lakukan selama daring memanfaatkan Portal Rumah Belajar dan juga aplikasi lain yang menggunakan bantuan kuota dari pemerintah. Di sesi ini juga banyak yang bertanya mengenai inovasi-inovasi pembelajaran yang saya lakukan, kendala yang saya hadapi, dan bagaimana solusi untuk memberikan pengalaman belajar yang maksimal untuk anak didik. Seru sekali diskusi kami saat itu.
Pak Wira kemudian memberikan tutorial pembuatan video pembelajaran. Guru-guru di SDN 01 Sriwijaya ini sangat antusias mengikuti materi yag diberikan Pak Wira. Sambil mengutak-atik gawai masing-masing, mereka menyimak penjelasan Pak Wira. Wajah mereka masih terlihat kebingungan dan penuh tanya saat Pak Wira menyelesaikan presentasinya. Hal ini merupakan awal yang baik, karena rasa ingin tahu akan membuat kita mau belajar bukan? Namun, waktu menunjukkan pukul 12.00. Kami harus mengakhiri acara hari ini dan melanjutkannya esok hari.
Keesokan harinya, mendung menggelayut saat saya akan berangkat ke hotel yang sama seperti hari kemarin. Saya langsung melaju dengan matic merah kesayangan berharap hujan tidak akan turun sebelum saya sampai di tempat. Di tengah perjalanan, hujan deras tiba-tiba turun membasahi bumi, untung saja dekat dengan pom bensin, saya berteduh di tempat tersebut untuk memakai jas hujan. Begitu saya membuka jok motor ternyata tidak ada jas hujan. Rupanya saya tidak mempersiapkan dengan baik. Ya sudah, saya mengeluarkan gawai dan memberikan pelajaran daring untuk anak-anak, memohon izin kemungkinan terlambat dan menunggu hujan reda.
Hal yang sama terjadi pada Ibu Muji dan Bapak Wira, ibu dan anak ini terjebak hujan tak jauh dari tempat saya berteduh. Namun curah hujan seperti ditumpah dari langit, membuat kami tak kuasa menolak keinginan alam agar kami menepi sejenak. Hampir setengah jam saya menunggu hujan reda, akhirnya saya melanjutkan perjalanan. Dengan jaket basah saya sudah membayangkan akan menggigil di tengah pendingin ruangan.
Namun sesampainya di sana, kehangatan justru terasa menjalar dari kepala sampai ujung kaki. Belum semenit saya hadir sudah diberondong pertanyaan dan keingintahuan dari guru-guru hebat SDN 01 Sriwijaya. Banyak sekali pertanyaan mereka bahkan pada saat acara belum dimulai. Indahnya berbagi adalah saat kita tahu bahwa apa yang kita bagi bermanfaat untuk mereka. Sangat luar biasa perasaan hangat yang saya rasakan. Dingin dan lelah akibat kehujanan sudah tidak terasa lagi. Berganti dengan perasaan hangat yang menyebar di relung hati.
Acara pun dimulai, satu per satu guru-guru tersebut mengambil video opening dan closing dari materi pembelajaran yang telah mereka siapkan. Senda gurau dan canda tawa mengiringi proses rekaman ini. Bapak Ujang yang pada awalnya terlihat pendiam pun setelah kenal ternyata suka bercanda juga. Saat guru-gurunya merekam gambar, beliau asyik menggoda mereka agar berulang kali take. Suasana menyenangkan antara kepala dan anak buahnya.
Tak terasa, waktu kembali membatasi kegiatan kami. Namun acara belum usai, kami diminta berkunjung ke rumah Bapak Murjono, salah seorang guru SDN 01 Sriwijaya untuk makan bersama. Menu istimewa ikan, sambal terasi, sayur asem, dan tak lupa lalapannya menjadi sajian istimewa yang membuat saya melupakan sejenak deadline tugas pembaTIK yang berakhir esok hari. Makan bersama juga menambah keakraban di tengah kami. Kami lebih saling mengenal satu sama lain dan terasa seperti keluarga sendiri.
Akhirnya perjumpaan kami usai, saya kembali ke rumah dengan perasaan yang bahagia. Rejeki dari berbagi adalah keluarga baru dan tentu saja hati yang bahagia merasakan bahwa diri ini bermanfaat bagi orang lain. Semoga apa yang saya lakukan ini dapat membawa kemajuan pada pendidikan di Kabupaten Way Kanan.
Jadwal pengumpulan tugas pembaTIK memang tinggal besok (21/10), namun agenda berbagi Tim SRB Way Kanan masih penuh untuk beberapa minggu ke depan. Berbagi tidak membutuhkan batas waktu, bukan? Berbagi tidak hanya untuk sekedar pengakuan, bukan? Maka saya, Ibu Muji, dan Bapak Wira akan terus berbagi sampai kami tak mampu lagi.
Mantabbb bu Sita...lanjutkan
BalasHapusSiap Ibuu.. Laksanakan
Hapus