Minggu, 27 September 2020

PembaTIK, Membatik Pendidikan Indonesia


Sita-SRB Lampung 2020
“Pembatik? Sejak kapan kamu belajar membatik?” pertanyaan ini sering saya dengar akhir-akhir ini. Sejak saya update status tentang ujian PembaTIK level 1, banyak yang menanyakan hal tersebut. Pertanyaan itu kian memuncak saat saya masuk ke level 4. Level tertinggi dalam program PembaTIK. Sebenarnya program PembaTIK ini tidak ada hubungannya dengan seni membatik di kain, namun berhubungan erat dengan membatik pendidikan di Indonesia.

Apa sebenarnya PembaTIK ini? PembaTIK adalah singkatan dari Pembelajaran berbasis TIK, merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi (4i leveling), seperti dikutip dari laman simpaTIK.

Saya mengetahui program ini dari kakak saya yang juga seorang guru (many thanks, Sis). Waktu itu saya hanya asal ikut, sekedar menambah pengalaman dan tidak berharap banyak. Dalam pikiran saya saat itu, ini program pemerintah, sudah gratis, online, dapat ilmu lagi. Saya hanya butuh kuota dan waktu untuk mengikuti pelatihan ini.

PembaTIK ini banyak manfaatnya bagi saya. Selain menambah ilmu tentang TIK dan inovasi pembelajaran terutama di masa pandemi, program ini juga membuka mata saya bahwa profesi guru tidak bisa dipandang sebelah mata. Bila akibat pandemi ini banyak orang tua yang mengeluh bahwa guru tidak melakukan tugas sebagaimana mestinya, maka di PembaTIK ini saya melihat guru-guru yang luar biasa yang selalu berinovasi dan tak henti meng-update ilmunya demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Semangat mereka menular ke siapa saja yang berada di dalam lingkaran.

Bersyukur sekali memiliki kesempatan untuk bersama guru-guru hebat ini. Berada di antara mereka semakin memotivasi saya untuk terus belajar. Semakin banyak saya belajar, semakin banyak pertanyaan yang ada di kepala ini, semakin merasa kurang akan ilmu dan pengalaman.

Sekarang saya berada di level 4, level tertinggi dari PembaTIK. Terpilih menjadi 30 besar dari ribuan guru yang mengikuti program ini di Provinsi Lampung merupakan sebuah pencapaian penuh syukur. Bagaimana tidak? Saat ini, gelar sarjana pendidikan baru setengah jalan saya tempuh, pengalaman mendidik saya baru seumur jagung, namun sudah mulai menyumbang sedikit karya dan manfaat untuk dunia pendidikan Indonesia. Ikut membatik generasi muda harapan bangsa.

PembaTIK ini mengajarkan saya banyak hal, guru-guru di Indonesia sedang menjadi penggerak-penggerak bagi kapal pendidikan Indonesia. Mereka dan juga saya sedang meningkatkan kualitas untuk membatik kemampuan abad 21 (critical thinking, creativity, collaboration, dan communication) generasi muda.

Gara-gara PembaTIK ini juga, saya semangat lagi untuk menulis, juga semakin percaya diri untuk membagi apa yang saya punya. Tulisan selanjutnya akan menceritakan pengalaman saya mencapai level 4 di PembaTIK. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk siapa saja yang membacanya.

Merdeka Belajarnya Rumah Belajar Portalnya Maju Indonesia!

4 komentar:

Kopi-Kolaborasi Praktik Baik Sahabat Teknologi Lampung

Kolaborasi kali ini diinisiasi oleh Duta Teknologi Provinsi Lampung, bapak ibu duta membagi kami 31 Sahabat Teknologi Lampung 2023 menjadi ...