Sungguh saya diberkati memiliki orang-orang yang berpikiran positif di sekitar saya, baik keluarga maupun rekan kerja di sekolah. Bahkan orang yang paling mendukung saya untuk terus maju adalah Ibu Kartati Mariya, Kepala SDS Bhakti, sekolah tempat saya mengabdi. Dari tahun ke tahun beliau selalu mendukung setiap usaha saya untuk mengembangkan diri. Beliau selalu menarik saya untuk kembali bangkit saat saya hampir menyerah. Maka saat saya melaporkan bahwa saya kembali masuk ke PembaTIK level 4 di tahun 2022 ini, beliau tanpa diminta menawarkan diri apa yang perlu beliau bantu.
Hari ini, saya berkoordinasi dengan Ibu Kepala. Bu Kartati memberikan keleluasaan kepada saya dengan syarat siswa tetap mendapatkan haknya. Di hari ini juga Ibu Kartati meminta saya untuk membagikan pengalaman dalam penggunaan Pelatihan Mandiri dan Perangkat Ajar dari Platform Merdeka Mengajar sebagai pengembangan diri guru-guru di sekolah saya.
Seperti kebiasaan di hari Senin, sepulangnya siswa, para guru mengadakan KKG internal satu sekolah membahas atau pun belajar tentang hal apapun yang berkaitan dengan sekolah. Siang ini saya membantu guru-guru untuk mengikuti pelatihan mandiri sampai ke mengunggah aksi nyata serta mencari perangkat ajar yang sesuai.
Bersama menonton video dari Pelatihan Mandiri |
SDS Bhakti adalah Sekolah Penggerak Angkatan 2 yang secara keseluruhan dari kelas 1 sampai 6 menggunakan kurikulum merdeka. Saya menyampaikan kepada teman-teman guru saya bahwa Kurikulum Merdeka bukan sekedar pergantian istilah dan perangkat ajar, namun kepada perubahan paradigma dalam pembelajaran. Pembelajaran saat ini diharapkan dapat berpusat pada siswa dan merupakan pembelajaran berdiferensiasi, mengakomodasi seluruh kebutuhan masing-masing siswa.
Ibu Kartati memberikan penguatan di akhir sesi berbagi singkat siang hari ini dengan mengatakan bahwa apa pun keadaan kita, berapa pun usia kita, sebagai seorang pendidik kita wajib terus belajar sepanjang hayat, karena ilmu dan zaman terus berubah. Jadilah agen perubahan demi tercapainya visi pendidikan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar